Kamis, 30 Juli 2015

Merangkul Sepi by Luvy

Studiovab
Saat engkau hadir dalam legenda hariku
Menggiringku ke dalam buaian sesaat
Berdendang dengan bisikan angin lalu
Yang selalu membuat badai berkecamuk
Badai cintaku

Karena cintakah
Mata ini tertutup akan sandiwaramu
Karena cintakah
Telinga ini terasa kaku dalam bisik dunia
Seperti sihir dalam dongen 1001 malam
Aku hanyalah putri salju yang tak berjiwa
Kaku, beku akan cumbu palsu
Hingga
Saat mata terbuka dalam adegan mendua
Mulut terkatup tak berkata
Saat telinga terbuka dalam kesyahduan
Aku hanya terdiam
Menangis 
Memenjara jiwa dan raga
Menjadikan cinta sebagai kesalahan peran
Merintih

Namun
Saat lelah
Saat bendungan airmata kering
Saat semua bagiku hilang
Namamu merekat erat
Tak kuasa berdiri menatap
Diam dan diam
Tertunduk, merangkul sepi
Berharap mentari menyapu bersih malam kelam
Hingga ku saksikan sepenggal drama cinta
Berdawai sesal

Lesu

Berau, 17 Juli 2015

Jumat, 24 Juli 2015

Tum Hi Ho (Lirik Indonesia) by Luvy

Tum Hi Ho
Salam...

Karena senang mendengar lagu ini, terasa sangat merdu dan syahdu walau sedikit mengerti artinya sehingga tergerak hati ingin menulis bait demi bait lirik lagu ke dalam bahasa "Indonesia". Inilah hasil keisengan saya.

Hampa hidupku tanpa dirimu
Apalah arti keberadaanku
Hampa hidupku tanpa dirimu
Apalah arti keberadaanku
Bila waktu yang kan memisah
Bagaikan jiwa hilang dari raga

Karena kau satu
Dalam hatiku
Hidupku... hanya untukmu...
Ho ho ho...
Damaiku... jua dukaku...
Dan kini... hanya dirimu...

Perasaan apa yang terjadi
Ku tak mampu pisah walau sekejap
Hari - hari ku bertahan
Semua waktu tlah ku berikan
Tak sedetik pun tanpa hadirmu
Tiap hela napas ada namamu...

Karena kau satu
Dalam hatiku
Hidupku... hanya untukmu...
Ho ho ho...
Damaiku... jua dukaku...
Dan kini... hanya dirimu...

Hanya kamu... Aku hidup...
Ku serahkan... Seluruh jiwa...
Kesetiaan hati pun menjaga
Menghapus seluruh duka lara
Rasa terjalin dalam ikatan
Bersamamu hidupku sempurna...

Karena kau satu
Dalam hatiku
Hidupku... hanya untukmu...
Ho ho ho...
Damaiku... jua dukaku...
Dan kini... hanya dirimu...

Karena kau satu
Dalam hatiku
Hidupku.. hanya untukmu...
Ho ho ho...
Damaiku... jua dukaku...
Dan kini... hanya dirimu

Berau, 22 Juli 2015

Hujan sesaat by Luvy

Naizzira's Corner
 Petir menyambar rongga - rongga telinga
Arus tegangan menyengat hati
Memompa detak jantung
Membakar tubuh
Lunglai

Saat punggung ayah begitu kokoh
Menjadikanku seorang putri nan jelita
Menjadikan keluarga laksana surga
Tanpa badan dan hujan melanda

Kini
Angin menghembus kokohnya
Menjadikanku pengemis asa
Merontokkan bangga

Wanita
Cantik nan gairah
Merangkul manja
Menghiasi senyum kembang ayah
Sungguh
Lutut tak mampu menopang rasa ketir dan sakitnya
Sesak menjalar
Mengapa ?
Mengapa ?
Dusta menjelma belati yang siap mengiris rasa
Silap yang tak diduga

Ibu
Tahukah engkau
Luruh cinta ini sesaat
Mengepung segenap sudut sesal
Tahukah engkau
Bahagia di atas dusta
Senyum di atas nestapa

Langkahku goyang
Petir kini menyambar
Hujan membasahi ujung jemari
Menitikkan reda
Tuhan
Badai mungkinkah berlalu
Membawa ranting - ranting patah
Di ujung asa kami

Tuhan
Mampukah aku berjalan

Berau, 19 Juli 2015

Selasa, 21 Juli 2015

Hiduplah dengan FitrahNYA by Luvy

Ied Mubarak
Beduk bertabuh bersahut - sahutan
Berdendang seiring gema takbir
Bintang gemintang berkelap kelip
Seluruh jagat bertasbih

Sambut syukur derai airmata
Tanda fitrah membasuh dosa
Dari ubun - ubun hingga jiwa
Bermandi maaf bertabur berkah

Allahuakbar Allahuakbar
Laila haillallahu allahuakbar
Allahuakbar walillailham

Mungkin mata tak sanggup bersirat
Mungkin kata tak mampu berucap
Atau mungkin raga tak mampu bertandang

Luruhkan dengki dan dendam
Siramlah maaf dan sayang

Tiada khilaf yang tak mampu termaafkan
Tiada sikap yang tak mampu terjaga

Bila waktu takbir tiba

Hiduplah dengan fitrahNYA

Berau, 16 Juli 2015

Good bye, Ramadhan by Luvy

More like this
Terpuruk aku dalam sedekap
Menghantarkanmu ke penghujung sua
Bahagiakah aku
Atau
Haruskah aku merindu
Hanya sepenggal waktu kita bersama
Segala lara dan dosa ku kuak
Menguap di selama megaMU

Tak berpaling satu waktu ku bercinta denganMU
Tak berpaling satu ayat ku dendang merdu
Tak berpaling sepertiga malam ku merangkulMU
Tak berpaling satu hari ku menahan nafsu

Haruskah aku melepasmu
Dari segala cumbu
Haruskah aku menunggu
Dari segala waktu
Kini...
Penghujung waktu menghunuskan pedangnya
Membawaku ke medan laga dunia
Menguras raga dan jiwa
Seolah tak ada tempat untuk bernuansa
Letih...
Bertarung sepanjang masa
Menanti...
Bulan di antara bulan
Bukan...
Aku bosan
Tapi...
Ku takut mahkota ini kotor akan dosa
Yang membuat engkau enggan bersua

Ramadhan
Peluk aku di penghujungmu
Kecup aku dalam rangkulmu
Tak terbayar usia rinduku
Hanya untuk menunggu hadirmu

Ramdhan Kareem

Berau, 16 Juli 2015

Bagaimana aku bilang by Luvy

Aquasixio
Rasa itu datang begitu saja
Tak mengenal waktu dan masa
Ia hadir tetap di relung hati
Berakar dan tumbuh berbunga
Ingin ku petik kembang indahnya
Namun apa daya, asaku berselimut kabut senja
Saat ku merebak putihnya
Yang ku dapat malam pekat
Sungguh
Tak ingin ku lewati masa ini
Hanya diam dan tertunduk
Menatap punggungnya
Samar
Sungguh
Airmata ini ingin mengalir
Membanjiri tiap sudru laraku
Membasuh dan menghanyutkan rasa
Agar ku bebas berkata
AKU CINTA...

Berau, 16 Juli 2015

Senin, 20 Juli 2015

Bulanpun merunduk by Luvy

Johanna
Hai pujaan
Ku tutup wajah ini kala bersua
Namun tahukah engkau ?
Samudera hati ini meluap
Tak terbendung senduku jauh
Hanya menatapmu
Menantimu dalam kebodohanku

Hai pujaan
Nun jauh engkau bersama bintang
Letih nian ku menatap
Ingin ku berpaling sejenak
Namun hatiku meronta tidak
Tahukah engkau ?
Ku cipta dunia cintaku sendiri
Dari bayangmu yang semu
Tahukah engkau ?
Ku ikrar janji hati setia
Dari harap tak berujung

Hai pujaan
Sempurnakah aku
Yang selalu menunggu
Berpalingmu
Mereguk cintaku yang hanya separuh

Hai pujaan
Rasa takut ketidaksempurnaanku
Mengaburkan pandangmu
Bahkan cahya rembulan
Tak mampu berisyarat merdu
Hanya tertunduk menatapku
Yang kini luka akan penantian semu

Padamu pujaan
Sentuh hatiku yang kini gersang

Berau, 13 Juli 2015

Series Berbalas Pantun ( a b a b )

Luvy
Mekar bunga si mawar biru
Kumbang kelana terbang berputar
Hati ini terpatri rindu
Harap kau datang membawa mahar

Luvy
Buah duku buah durian
Kembang kenanga kembang goyang
Bagaimana badan tak terasa karuan
Bila lebaran perut kekenyangan

+Reindra S
Beli sepatu bersama jaja miharja
Bila begitu istirahat aja

Luvy
Membeli sepatu berwarna coklat
Bayar uang hanya seratus
Alamak... pengen hati nak rehat
Apadanya goda datang terus

Reindra S
Makan belut campur selada
Si atun makan bakmi
Bukan maksud hati nak goda
Berbalas pantun tuk jalin silaturahmi

+Ichsan Cogan83 
Siapa bilang tidak bermayang
Nama pinang bermayang juga
Siapa bilang tidak ku sayang
Nama cinta ku sayang juga

+Ichsan Cogan83 
Saya takut langgar kuala
Karena kuala banyak buaya
Saya takut kepada Allah
Karena Allah maha kuasa

Minggu, 12 Juli 2015

Isak by Luvy

Indian Art
Anign mengguncang tubuh
Berbisik luka menusuk qolbu
Binar pendar jendela mata
Menatap pilu langit berselimut hitam
Gemuruh badai menghantam imaji
Potret langit mengukur akar dalam sendu
Ku tertekuk dalam jiwaku
Menatap hidup, mengubur roh
Membatin tak menentu
Menenggelamkan bahtera rasa
Hujan menyabotase tangisku
Mengguyur bara dalam hatiku yang tak kunjung redup
Meresap ke tulang rusukku
Tuhan...
Aku kembali

Berau, 10 Juli 2015

Misteri Cinta (Kolaborasi Puisi) - by Eko Yusup dan Luvy

Chinese Art Painting
Hati bagaikan "Mimpi dan Ilusi"
Bilamana "Benang Cinta"
Semakin kusut bersimpuh duka
Semakin duka terbelit suka
Yang bersandiwara
Sandiwara memperlihatkan inspirasi semu
Melenyapkan kemurnian cinta

Luvy
Sandiwara cinta mampu merubah rona
Namun tak cukup merangkul rasa
Bilamana "Senyum terkembang"
Mungkin lara telah menjalar
Merasuk sisi dan tepian
Satu
Cinta mampu hidup diantara jantung
Cinta mampu hidup diantara hela napas
Satu
Cinta mampu pergi membawa denyut
Cinta mampu pergi membawa hembusan

Pasti
Cinta tahu dimana ia pantas
Bersemayam

Cinta hadir karena percakapan
Bersemi karena kesetiaan
Perasaan memang tak bisa diungkapkan dengan kata - kata
Perasaan hanya bisa diungkapkan dari hati ke hati

Luvy
Ya...
Cinta punya wujud sendiri
Insani refleks imaji
Bulan, Mentari hingga hujan
Hanya mesin pengingat waktu
Hatilah muara hanyutnya rasa

Jika saja kehadirna cinta
Sekedar untuk mengecewakan
Lebih baik cinta itu tak pernah hadir

 Cinta sebenarnya tidak buta
Cinta adalah sesuatu yang murni
Luhur dan diperlukan bagi setiap insan di dunia ini
Yang buta adalah bila cinta
Itu menguasai dirimu
Tanpa suatu pertimbangan...

Ketika Tuhan mengambil sesuatu
Dari genggamanmu
Dia tak menghukummu
Namun hanya membuka tanganmu
Untuk menerima yang lebih baik

Luvy
Ada dan tiada
Menciptakan satu dengan lainnya
Datang memberi suatu rasa
Termasuk cinta

Ya...
Cinta tak buta
Hanya membawa hanyut dan lupa
Bahwa cinta ada batas Rahimnya

Cinta milik RABB
Sehingga Ia mengirimkan tepat di dasar hati
Tertanam dan rasa wujud siraman
Jika manis, berbunga dan berbuah
Jika pahit, kerontang ranting kering dedaunan
Namun ZatNya tetap tumbuh dan terasa

Itulah Cinta

+Eko Yusup
Andai cinta bisa berbicara
Kuingin bertanya pada cinta
Mengapa cinta sering mempermainkan perasaan kita
Cinta tak berwujud zatnya
Seandainya cinta terasa di antara insan dan insani
Mungkin cinta bisa menemukan jawabannya
Arti cinta yang sesungguhnya
Cinta Sejati...

Google + (Komunitas Pencinta Puisi), 10 Juli 2015

Sabtu, 11 Juli 2015

Sukar by Luvy

Umbrella
Sungguh...
Dada ini mendidih meluap
Menghantam menikam sayup katamu
Meludahkan isapan manis lalu
Pilu

Sungguh...
Bendungan mata menjadi bah lukaku
Menbanjiri pori - pori hingga sel darahku
Menjalar bak virus berakar tunggal
Luka

Sungguh...
Layu terkulai hanya kibasan semilir
Menggantungku di padang fana
Berbabat sendu
Berkudung lara

Berau, 11 Juli 2015

Siluet Rindu (Kolaborasi puisi) by Evan Alexander dan Luvy

Siluet Perjalanan
Evan Alexander
Kini kupejamkan mata
Mencoba untuk melupakan segala
Masa yang terekam dan menghilangkan semua mimpi - mimpiku
Tentangmu

Luvy
Kala mataku terbuka
Harap waktu tlah berlalu
Berlari dari manisnya cinta
Berhenti kala pelangi berpadu

Evan Alexander
Aku dan Dirimu
Bagai hujan dan awan
Yang hanya menyatu oleh langit
Kemudian hembusan angin memisahkan kita

Luvy
Saat titik hujan bersua samudera
Saat awan terbawa angin
Seberkas rindu tergantung hangat
Mengikis jingga senja
Mengundang pekatnya dawai malam
Senduku... mulai...

FB (Komunitas Penulis), 22 Mei 2015

Jumat, 10 Juli 2015

Warna Cinta by Luvy

At long last love bird
Aku ingat...
Cinta itu mata
Cinta itu rasa
Cinta itu bahagia

Aku lupa...
Cinta itu buta
Cinta itu gila
Cinta itu duka

Aku ingat...
Cinta mengikrar janji

Aku lupa...
Cinta melepas dusta

Aku ingat...
Cinta memberi semua

Aku lupa...
Cinta menjadikanku hampa

Aku ingat
Aku lupa
Karena cinta
Penuh warna

Berau, 6 Maret 2015

Pencari Cinta by Luvy

Artis OO
Saat aku mencari cinta
Yang ku dapatkan hanyalah duka
Saat ku diam
Yang ku temukan adalah kesepian

Haruskah aku memeluk bulan
Agar bintang cemburu padaku
Tidak...
Aku bukan pungguk yang selalu merindukan bulan
Aku bukan Juliet yang rela mati untuk Romeo

Aku pencari cinta
Yang ku tahu...
Cinta mengenal, dimana ia kan kembali

Berau, 22 Maret 2015

Lalu (Kolaborasi puisi by Luvy dan Zalfa Muhammad Husaein)

Pamela
Luvy
Lalu...
Adalah bayang pekat
Takut terulang
Lelah berlari

Zalfa Muhammad Husaein
Aku ingin berlayar di matamu
Demi menangkap bayangan pekat itu

Luvy
Jika jaringmu terbuat dari inginmu
Yang mu raih hanyalah angin sembilu

Zalfa Muhammad Husaein
Andai sembilu itu bisa berbahasa
Mungkin ia kan pendarkan kegalauan hati dengan buluh
Yang bisa resapkan sunyi

Luvy
Ya...
Bulanpun bertopang pada langit
Ragapun bersanggah pada jiwa
Laksana buluh bertopang tanah
Maka biarlah diri bertopang rasa
Kelak...
Sembilu yang tak mampu menyapa
Pula tak kan mampu membawa lara
Biarlah lalu...
Pergi dengan sendirinya.

Google +, 27 Maret 2015

Hujan by Luvy

Paragon Fine Art
Hujan...
Entah berapa banyak ceritaku engkau saksikan
Entah berapa banyak tetesmu menempa letihnya rasa
Entah...
Dari mana aku menyukaimu
Suaramu, gemericikmu, bahkan badaimu

Sama...
Gambaran rasa ini
Jika hujan adalah rasaku
Berharap langit adalah diriku
Yang kelak mampu menggantung...
PELANGI

Berau, 29 Maret 2015

Kamis, 09 Juli 2015

Aku dan Cinta by Luvy

Rainy day
Aku...
Takkan pernah bisa mengubahmu
Hanya karena sebuah cinta di sisiku

Namun...
Aku yakin.

Engkau mampu mengubah dirimu
Karena sebuah alasan pasti
Cinta di sismu untuk seorang wanita

Seperti...
AKU.

Berau, 29 Maret 2015

Bisikan JanjiMu by Luvy

Indian Decent Women
Aku bahagia
Kini Engkau menghampiriku
Melemparkan kerikil tajam ke tubuhku
Mengguyurkan air dingin ke hatiku
Pahit...
Bergerakpun tak mampu

Jujur...
Aku bahagia

Erangan perih
Saat kerikil mengoyak kulitku
Gemeletuk rahang kaku
Saat dingin membalut hatiku

Jujur...
Aku bahagia

Hanya karena satu bisikan
Bisikan janjiMU
Menjadikanku
Pengantin SurgaMU

Berau, 03 April 2015

Rabu, 08 Juli 2015

Darknes and Shine by Luvy

Lady in the moon light

Jika engkau mencintai matahari
Janganlah takut dengan malam
Jika engkau mencintai bulan
Jangan silau dengan sian
Gelap dan cahaya
Dua hal yang selalu berjalan bersama
Lahir dari satu lainnya
Menjadikan sisi hidupmu sempurna

Berau, 06 April 2015

Seri berbalas pantun (a a a a)

Luvy
Timang berat si buah duku
Ramu racik si buah mengkudu
Siapa bilang hati tak rindu
Kala malam merasuk kalbu

+Mauludin, St

Kentang di goreng asin rasanya
Dibeli orang dimakan bertiga
Ada seseorang menyulam cinta
Apa daya dia nun jauh di sana

+Zalfa muhammad husaein 
Mengitari danau naik perahu
Perahu kecil dari kayu
Aku ingin ketemu kamu
Gadis impian yang ku rindu

Luvy
Payung jingga bergambar bunga
Tangkai putih berbalut pita
Duhai engkau yang jauh di sana
Akankah kita bersua

Tanyaku by Luvy

The Sincere Gift
Hidup itu penuh warna
Seiring umur menjelang
Pernahkah berpikir ?
Warna putih itu
Kini berwujud pelangi
Kepolosan dan kegembiraan
Kini penuh dengan keraguan dan kegundahan
Mengapa ?
Karena,
Kita lupa
Dan jauh
Dari yang namanya,

TULUS

Berau, 14 April 2015

Mata VS Hati by Luvy

Hussein Ahmadi Art
Mata selalu tahan menerpa apapun
Namun tiap terpaan, hatilah tujuan
Mata mampu perih, hati mampu pedih
Mata mampu tertutup, hati belum tentu
Walau mata jendela hati
Namun hati punya pintu dan dinding sendiri
Pintu yang memiliki sayap untuk terbang pergi
Dinding yang mampu mendengar hati yang lain

Mata yang mampu menatap ujung langit
Mata yang mampu membedakan warna pelangi
Namun,
Hatilah yang memilih
Dimana ujung langit
Namun,
Hatilah yang menyamakan
Tiap warna dan rasa

Namun,
Adakah cinta masuk dari pintu hati
Tidak dari jendela mata
Jika hati memilih buta
Mungkinkah mata memilih duka
Seberkas debu saja
Mata tertutup dan meneteskan perih
Mengapa hati tidak

Mata,
Hati,
Inikah caramu berlaku
Saling beradu mengganggu
Tiap detik langkahku
Menunggu, berlari hingga terjatuh ragu

Mata,
Ku buka tirai jendelamu
Hati,
Ku sibak cahaya di sela pintumu
Bukan inginku
Tapi biasamu yang membawaku
Terlelap dalam sendu dan rindu

Berau, 17 Mei 2015

Kata Bijak Umum

Kata Bijak Umum
  • Jika engkau dapat melakukan sesuatu. Lakukanlah dengan sebuah alasan. Alasan untuk sebuah kebahagiaan.
  • Kenyataannya adalah pelangi takkan pernah ada sebelum adanya hujan yang turun membasahi bumi.
  • Keindahan itu ada apa matamu. Buatlah ia menjadi lebih baik dari kemarin. Dan buat ia menjadi yakin untuk masa depan.
  • Kenyataan hidup adalah kita tidak pernah ditemukan dengan hal atau keadaan yang sama. Namun kita selalu menginginkan hal yang sama itu datang lagi.
  • Cintailah hidup seperti engkau menyukai bermain ayunan. Saat engkau melambung tinggi. Engkau girang dan berteriak tiada henti. Saat ayunan bergerak turun. Yang engkau tahu engkau menurunkan dan menguatkan kakimu untuk mendorong tubuhmu kembali melambung.
  • Mengenal sesuatu lebih dekat. Membawamu pada nilai keindahan.
  • Apapun itu, tetaplah hidup di jalan yang engkau sukai hingga engkau menemukan awal karpet merahmu
  • Jika hari ini tidak mendukungmu berarti Tuhan sedang memberimu cuti. Maka nikmatilah hingga saat engkau menemukan hal serupa. Itu adalah hal biasa yang telah engkau lalui
  • Tuhan menciptakan kita dengan memberi hal istimewa. Maka saat engkau berpaling dari kodrat istimewa itu. Niscaya engkau hampa. Maka terima dan jadikan ia jalan takdirmu sebenarnya.
  • Tahukah engkau ?. Kekuatan senyum sebenarnya ?. Saat engkau merasa menderita dan engkau mencoba senyum maka Tuhan pun mulai mencoba mengangkat deritamu. Saat engkau tersenyum maka Tuhan pun mencabut deritamu. Saat engkau merasa nyaman dengan senyum itu maka Tuhan menghadirkan yang namanya BAHAGIA.
  • Mengapa derita itu lebih panjang dan menyakitkan ?. Karena manisnya bahagia akan menghapusnya walau sesaat. Itulah indahnya bahagia. Maka rinduilah ia.
  • Buahnya bahagia itu terlalu manis untuk dinikmati sendiri. Maka berbagilah.
  • Apapun yang engkau miliki sekarang adalah sesuatu yang berharga jika engkau bijak bersikap menjaga bahka bijak pula melepasnya pergi.

Setangkai Doa Untuk Bunda by Luvy

Cute Baby Painting
Kurasakan panas menjalar seluruh tubuhku. Napas hangat dan jemari kaki dingin beradu. Ku langkahkan kaki mengambil pakaian ganti buat si mungilku. Baju koko putih ciklat akan menemaninya menyongsong magrib berkah. Lima menit, si mungil sudah siap ke mesjid.

Ku baringkan tubuhku di atas kasurnya. Tepat di sampingnya. Si mungil tengah asyik dengan ipad yang penuh games. Terdengan suara lirih.
"Bunda kenapa sakit ?, Bunda sih kebanyakan minum es." Ucapnya.
"Namanya juga orang sakit, ntar doain bunda ya. Biar cepat sembuh." Timpakku sambil bercanda

Malam itu.
Seperti biasa, aku menidurkannya sambil bercanda ria. Namun apa daya. Harap ia segera tidur agar akupun dapat beristirahat. Namun, si mungil masih terjaga. Pukul 22.45 tatapku.
"Ka... coba tidur. Dah jam berapa ini." Kesalku dengan nada tinggi
Ia pun mengambil gulingnya dan menariknya menutupi wajahnya yang menggemaskan. Aku pun membalikkan badanku membelakanginya berharap ia mulai tertidur. Tapi, ia pun tak tidur. Ku tarik gulingnya, ku rapatkan pelukanku. Ia pun menatapku berkaca - kaca.
"Bunda. Kakak tadi doakan bunda." Celetuknya
"Bunda kan sakit, bunda tidur aja. Nanti kakak yang jaga." Lanjutnya
Menetes airmata ini. Wujud separuh jiwaku yang kini menjadi kekuatanku. Si mungil.
Ku peluk erat. Ku tebar senyum candaku
"Yuk, bobo. Besok sekolah." Ucapku
Ku tutup mataku agar airmata tak tumpah lagi di depannya. Tiba - tiba, kecupan mungil hangat mendarat di pipiku. Sekarang ia menjagaku. Kami terlelap.

Berau, 10 Juni 2015

Kembang by Luvy

Conrad Kiesel Art
Aku lahir dengan sejuta pesona
Wangi khas penggoda
Siapa tak rela bersua
Untuk kumbang kelana

Aku mekar dengan sejuta warna
Sari terbang menebar cinta
Dari putik hingga mahkota
Untuk kumbang kelana

Aku layu dan berbuah
Kelopak jatuh terbawa angin masa
Dari batang hijau hingga ranting kuning
Terisap sang kumbang kelana

Kerontang dahan berdaun coklat
Ulat bergeliat ditubuh layuku
Mencari mukjizat
Bak setangkai bungai biru

Angin membawa putik nan jauh
Tanah menopang teruntuhan daun
Ulat mengikis pesona itu
Kemana... Sang kumbang kelana ?

Putih jatuh ke kepala sari
Tumbuh si kembang baru
Tak tahu sejarah diri
Hanya menunggu sang kumbang kelana bertamu

Berau, 22 Juni 2015

Selasa, 07 Juli 2015

Kata Bijak Cinta

KATA BIJAK 2015
  1. Nol itu seperti cinta. Tidak dapat dibagi dengan angka lainnya dan hasilnya "Tak Terhingga".
  2. Ketika engkau berlari mengejar cinta. Engkau seperti berlari dalam kegelapan panjang. Diam dan rasakan. Cinta akan datang dari caranya sendiri dan dari arah manapun.
  3. Cinta itu tidak beda. Perbedaan itu datang saat engkau mengaplikasikan cinta.
  4. Cinta itu sempurna dalam bentuknya sehingga saat cinta itu datang, ia datang dengan rasa suka dan duka.
  5. Cinta datang untuk orang yang berani berkorban. Cinta pergi bagi orang yang takut sakit hati.
  6. Apakah engkau tahu. Mencari seseorang lain adalah sama dengan kesalahan yang lalu dengan mencari jutaan alasan dari rasa sakit. Sebenarnya, hati tidak memiliki alasan  untuk menempatkan seseorang untuk tetap bersemayam di dalamnya.
  7. Karena aku hanya siang yang tak memiliki bintang - bintang. Namun akan aku berikan sinar redup seteduh rembulan (kutipan lagu Manis Manja Grup)
  8. Hidupnya seekor kupu - kupu dipenuhi dengan hal yang istimewa. Dengan dua insting, mampu membuatnya indah. HIDUP dan MENCINTAI.

Senin, 06 Juli 2015

Gadis Pirang Perentas Waktu by Luvy


Download gambar
Terik mentari berkilau mega biru
Peluh mengalir membasahi putih abu - abu
Sosok gadis pirang berkaki satu
Duduk ikhtiar di hadapanku

Gelegar, sorak morai berseru
Kata demi kata keluar membuat beradu
Jari jemari bermain alunan tuts "tik" berlagu
Berlomba merentas waktu

Sungguh, cela itu hilang dan sempurna di hadapanku
Lengan pendek dan tangan tergenggam kaku
Berayun kejar mengejar waktu
Tak berhenti, hingga peluh kering tersapu

Bukan karena sebuah perunggu, aku tak berseru
Namun malu, karena ketidaksempurnaan mataku
Cela bagiku itu kini lahir seperti putri salju
Dan menjadikanku kurcaci biru

Gadis pirang perentas waktu
Tak ada cela dalam dirimu
Ketidaksempurnaan itu bukanlah penghalang bagimu
Untuk mengajariku... Tulus berlaku

 Berau, 20 April 2015