Naizzira's Corner |
Petir menyambar rongga - rongga telinga
Arus tegangan menyengat hati
Memompa detak jantung
Membakar tubuh
Lunglai
Saat punggung ayah begitu kokoh
Menjadikanku seorang putri nan jelita
Menjadikan keluarga laksana surga
Tanpa badan dan hujan melanda
Kini
Angin menghembus kokohnya
Menjadikanku pengemis asa
Merontokkan bangga
Wanita
Cantik nan gairah
Merangkul manja
Menghiasi senyum kembang ayah
Sungguh
Lutut tak mampu menopang rasa ketir dan sakitnya
Sesak menjalar
Mengapa ?
Mengapa ?
Dusta menjelma belati yang siap mengiris rasa
Silap yang tak diduga
Ibu
Tahukah engkau
Luruh cinta ini sesaat
Mengepung segenap sudut sesal
Tahukah engkau
Bahagia di atas dusta
Senyum di atas nestapa
Langkahku goyang
Petir kini menyambar
Hujan membasahi ujung jemari
Menitikkan reda
Tuhan
Badai mungkinkah berlalu
Membawa ranting - ranting patah
Di ujung asa kami
Tuhan
Mampukah aku berjalan
Berau, 19 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar