Hussein Ahmadi Art |
Mata selalu tahan menerpa apapun
Namun tiap terpaan, hatilah tujuan
Mata mampu perih, hati mampu pedih
Mata mampu tertutup, hati belum tentu
Walau mata jendela hati
Namun hati punya pintu dan dinding sendiri
Pintu yang memiliki sayap untuk terbang pergi
Dinding yang mampu mendengar hati yang lain
Mata yang mampu menatap ujung langit
Mata yang mampu membedakan warna pelangi
Namun,
Hatilah yang memilih
Dimana ujung langit
Namun,
Hatilah yang menyamakan
Tiap warna dan rasa
Namun,
Adakah cinta masuk dari pintu hati
Tidak dari jendela mata
Jika hati memilih buta
Mungkinkah mata memilih duka
Seberkas debu saja
Mata tertutup dan meneteskan perih
Mengapa hati tidak
Mata,
Hati,
Inikah caramu berlaku
Saling beradu mengganggu
Tiap detik langkahku
Menunggu, berlari hingga terjatuh ragu
Mata,
Ku buka tirai jendelamu
Hati,
Ku sibak cahaya di sela pintumu
Bukan inginku
Tapi biasamu yang membawaku
Terlelap dalam sendu dan rindu
Berau, 17 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar